2011-11-24 08.51.10[3] copy

Mengenang Malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN) 2014. Kembalikan Budget bagi Obat ARV Kami!?

Pada bulan Mei setiap tahunnya, dunia mendedikasikan satu hari untuk melakukan perenungan mengenai epidemi penyakit HIV yang telah begitu hebatnya menjadi persoalan kesehatan yang serius dan betapa besarnya dampak sosio economic dari epidemic terhadap kehidupan setiap bangsa di dunia. Sejak awal epidemi, lebih dari 75 juta orang telah terinfeksi HIV dan hampir 36 juta telah meninggal karena sebab terkait HIV di seluruh dunia.

International AIDS Candlelight Memorial, diinisiasi oleh Global Network of People Living With HIV. Dimulai sejak tahun 1983, Event ini mengambil moment setiap hari minggu di bulan Mei, biasanya dilaksanakan hampir di setiap negara, di pimpin oleh banyak komunitas dan organisasi di seluruh belahan dunia. Moment ini lebih dari sebuah memorial, melainkan sebuah kampanye global untuk meningkatkan kembali kesadaran masyarakat bahwa HIV AIDS ada.

Moment ini menjadi pengingat kita untuk meningkatkan solidaritas, mengenang kembali mereka yang telah wafat dalam perjuangan melawan AIDS, mengenang kembali kekuatan mereka saat melawan kejamnya stigma dan diskriminasi pada kelompok kunci yang selama ini di marginalkan, dan malam renungan ini diharapkan dapat kembali memberikan harapan kepada mereka yang masih hidup dengan HIV untuk terus bertahan dan berjuang bersama sama.

Sejak epidemic AIDS mulai diketahui menjangkiti Indonesia di pertengahan 1980an, lebih dari 127,416 orang telah terinfeksi HIV dan lebih dari 9585 jiwa telah meninggal karena sebab terkait HIV di Indonesia.

“Seharusnya kita ambil momentum dari MRAN ini untuk benar-benar secara serius meningkatkan cakupan dan kualitas pengobatan ARV bagi ODHA,” kata Ayu Octariani, Public Campaigner dari gerakan ODHA Berhak Sehat. Ia pun menambahkan, “Untuk konteks Indonesia, sejak pengobatan ARV tersedia secara gratis, kita mampu menekan angka kematian akibat AIDS.”

Sejak kasus HIV ditemukan di medio 1986an, angka kematian akibat AIDS terus meningkat dan perlahan di era tahun 2000 mulai menurun dan makin menurun sejak tahun 2006 dimana obat ARV disediakan pemerintah secara gratis bagi ODHA.

Anggaran pemerintah bagi pembelian obat ARV menjadi penyambung nyawa 40 ribu lebih ODHA yang hidup dengan HIV saat ini yang setiap hari mengkonsumsi ARV. “Tapi yang menyedihkan, kami mendapatkan informasi bahwa usulan anggaran bagi obat ARV tahun ini di kurangi dari yang semula di ajukan.”, kata Ayu. Dia menambahkan, “Ada kesenjangan pendanaan sebesar 69 Milyard untuk pembelian obat ARV dan IMS bagi kebutuhan tahun ini.”

Di Malam Renungan AIDS Nusantara 2014 ini, kampanye ODHA Berhak Sehat ingin memberikan pesan kepada para pengambil kebijakan anggaran baik pemerintah maupun DPR untuk, Tolong kembalikan budget bagi obat ARV untuk ODHA.

Share this post

On Key

Related Posts

Publikasi

ODHA Berhak Sehat

#ODHABerhakSehat atau biasa juga disebut #OBS adalah sebuah Campaign Brand yang dijalankan oleh Indonesia AIDS Coalition untuk membuat kampanye meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan HIV dan

Read More »
Publikasi

Laporan Audit Keuangan IAC Periode 2012

Sebagai sebuah lembaga yang bekerja mempromosikan transparansi dan akuntabilitas didalam program penanggulangan AIDS, Lembaga Indonesia AIDS Coalition (IAC) menyadari sekali pentingnya arti transparansi dan akuntabilitas

Read More »
Lowongan Kerja

Vacancy Staf PME

Indonesia AIDS Coalition (IAC) adalah sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dipimpin oleh dan berbasiskan Orang dengan HIV (ODHA) dan terdampak AIDS lainnya, yang bekerja

Read More »

Mengenang Malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN) 2014. Kembalikan Budget bagi Obat ARV Kami!?

Pada bulan Mei setiap tahunnya, dunia mendedikasikan satu hari untuk melakukan perenungan mengenai epidemi penyakit HIV yang telah begitu hebatnya menjadi persoalan kesehatan yang serius dan betapa besarnya dampak sosio economic dari epidemic terhadap kehidupan setiap bangsa di dunia. Sejak awal epidemi, lebih dari 75 juta orang telah terinfeksi HIV dan hampir 36 juta telah […]

want more details?

Fill in your details and we'll be in touch