Kunjungan Supervisi IAC ke Kota Bandar Lampung dan Tangerang Selatan

Kunjungan Supervisi IAC ke Kota Bandar Lampung dan Tangerang Selatan

IAC melakukan kunjungan supervisi ke kota Bandar Lampung dan Tangerang Selatan pada tanggal 6 – 10 September 2021. Tujuan dari supervisi yang dilakukan adalah untuk mengetahui keadaan lapangan di wilayah yang dikunjungi, baik capaian maupun tantangan dan hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan tugas terutama di masa pandemi ini.

Pada tanggal 6 – 8 September, IAC berada di Kota Bandar Lampung dan bertemu dengan mitra pekerja lapangan yang terdiri dari Community-based Monitoring and Feedback (CBMF) Officer dan Paralegal dari Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) untuk melakukan kunjungan ke beberapa tempat yang dapat memberikan penilaian terkait kinerja pekerja lapangan. Beberapa tempat tersebut adalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) daerah Lampung, layanan kesehatan Puskesmas (PKM) Gedong Air, dan kediaman Warga Peduli AIDS (WPA) di daerah Pemandangan.

 

Dari beberapa kunjungan tersebut, baik di PKBI maupun PKM Gedong Air menyetujui bahwa dengan adanya pekerja lapangan yang berbasis komunitas, kinerja para lembaga terkait mengatasi isu HIV AIDS bagi para populasi kunci dapat terbantu dengan baik. Selain itu, para lembaga juga lebih mudah untuk saling berkoodinasi dikarenakan ada pihak yang menjembatani dan mewadahi pelaporan dari masing-masing lembaga untuk diselaraskan. Tidak hanya melakukan kunjungan ke lembaga, IAC juga melakukan kunjungan ke WPA dan bertanya perihal kontribusi apa saja yang dilakukan untuk menyamaratakan hak-hak para populasi kunci yang hidup dengan HIV AIDS di wilayah sekitar.

Selanjutnya, kunjungan kembali dilakukan oleh IAC ke Kota Tangerang Selatan pada tanggal 8 – 10 September 2021. Masih dengan agenda yang sama, IAC bertemu dengan CBMF Officer dan Paralegal untuk melaporkan pencapaian, hambatan, serta tantangan yang mereka hadapi saat menjalankan tugas di wilayah. Baik di kota Bandar Lampung maupun Tangerang Selatan, terdapat beberapa tantangan bagi CBMF Officer dan Paralegal dalam melakukan advokasi bagi komunitas. Hal-hal tersebut didiskusikan bersama dengan IAC untuk mencari langkah solutif yang mana dapat menjadi rekomendasi bagi para pekerja lapangan.

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

On Key

Related Posts

Publikasi

Policy Brief on ARV Price Reduction

Baru-baru ini telah terjadi penurunan harga untuk obat terapi antiretroviral (ARV). Namun, harga yang dibayar oleh Pemerintah Indonesia masih jauh lebih tinggi dibandingkan harga global.

Read More »
Job Vacancy

Vacancy Content Creator Consultant

The Indonesia AIDS Coalition is a community-based organization that contributes to efforts to increase transparency, accountability, and community participation in AIDS programs through collaboration with

Read More »

want more details?

Fill in your details and we'll be in touch