Advocacy Alert: Apa yang bisa kita lakukan agar obat ARV jenis d4t (Stavudine) bisa segera ditarik?

Selamatkan ODHA dari d4t
Selamatkan ODHA dari d4t

Apa yang bisa kita lakukan agar obat ARV jenis d4t (Stavudine) bisa segera ditarik?

Panduan WHO untuk ARV 2010 yang kemudian di adopsi oleh Kemenkes dalam Panduan ARV 2011 (Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral, Kemenkes 2011) telah menyatakan dengan jelas bahwa obat ARV jenis d4t mempunyai toksisitas yang tinggi.

Efek jangka panjang dari obat ini dituliskan dalam kedua panduan itu bahwa d4T mempunyai efek samping permanen yang bermakna, antara lain lipodistrofi dan neuropati perifer yang menyebabkan cacat serta laktat asidosis yang menyebabkan kematian.

Kemenkes juga menuliskan dalam panduan jika mereka akan menarik obat d4t ini namun sayangnya sampai hari ini rencana penarikan obat d4t belum berjalan mulus. Obat ini, meskipun sudah diakui mengandung racun, masih tetap di resepkan oleh dokter.

Hak setiap individu untuk tetap sehat adalah hak universal yang dijamin oleh negara berdasarkan Undang-Undang. Negara berkewajiban menyediakan standard tertinggi layanan (termasuk obat) kesehatan guna meningkatkan taraf kesehatan setiap warga negara.
ODHA, komunitas terdampak AIDS dan rekan-rekan yang bekerja untuk program penanggulangan AIDS tidak boleh berdiam diri melihat situasi ini. Kita harus bekerja demi menyelamatkan ODHA yang sampai hari ini masih mengkonsumsi d4T ini.

Berikut beberapa langkah praktis yang bisa diterapkan:

Alat yang harus dipersiapkan:

  1. Panduan Kementrian Kesehatan RI untuk penggunaan ARV: Download dan print dari link ini: https://iac.or.id/panduan-kemenkes-untuk-arv-2011/
  2. Lembar Informasi 414, Yayasan Spiritia terkait dengan d4t: donwload dan print dari link ini: http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=414
  3. Buat pernyataan dari Komunitas mengenai yang berisi mengapa kita meminta penggantian ARV jenis d4t dengan ARV jenis lainnya. Pernyatan tidak perlu terlalu bagus dan panjang yang penting ringkas dan jelas berisi apa itu ARV, apa itu d4t, apa dampak d4t bagi yang mengkonsumsi. Dampak d4t itu bisa diambilkan dari testimoni rekan yang mengkonsumsi d4t. Ingat, tetap jaga konfidensialitas dengan tidak mencantumkan nama lengkap kecuali inisial tanpa sepersetujuan pihak yang bersangkutan.

Apa yang bisa kita lakukan:

  1. Ajak beberapa rekan ODHA untuk membedah isi dari kedua panduan diatas dan bandingkan dengan kenyataan yang teman-teman alami dan rasakan.
  2. Jika teman-teman tergabung dalam Kelompok Dukungan Sebaya (KDS), jadikan topik ini sebagai bahan diskusi.
  3. Temui dokter dan paramedia yang biasa memberikan layanan perawatan dan pengobatan bagi ODHA. Tunjukkan dua pedoman ini dan katakan untuk mulai mengganti peresepan d4T dengan jenis lainnya yang lebih aman misalnya AZT atau TDF.
  4. Temui Komisi Penanggulangan AIDS dan Dinas Kesehatan setempat. Ajak mendiskusikan kedua panduan ini dan minta mereka untuk membantu agar obat ARV jenis d4T ini tidak didistribusikan lagi kepada ODHA.
  5. Buat kampanye di Facebook dan Twitter untuk memberitahu publik bahwa ARV jenis d4t ini berbahaya sehingga perlu diganti jenis ARV lainnya. Pasang avatar tanda kita berkabung jika d4T tetap di distribusikan.
  6. Gunakan Moment Malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN) 2012 yang diselenggarakan di kotamu:
    • Berikan pesan kampanye “Stop distribusi d4T dan Selamatkan ODHA!”
    • Galang dukungan ODHA, Komunitas lain dan masyarakat untuk mendorong digantinya obat d4T dengan obat lain.
    • Buat pernyataan kepada media massa (Tv, radio dan Kertas) dan dorong mereka memberitakan situasi ini.
    • Sebarkan pernyataan tadi di seputaran tempat berlangsungnya MRAN dan lokasi publik lainnya. Tidak perlu dicetak, difotokopi juga akan efektif.
  1. Ajak Komisi Penanggulangan AIDS dan Dinas Kesehatan setempat untuk membuat pertemuan khusus guna membahas pergantian obat ARV jenis d4t ini dengan jenis ARV lainnya.
  2. Adukan permasalahan ini ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Konsumen kesehatan dijamin haknya untuk mendapatkan layanan publik yang baik dan terjamin mutunya.
  3. Buat pelaporan resmi kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia karena hak asasi bagi warga negara telah dilanggar.
  4. Jajaki kemitraan dengan Lembaga Bantuan Hukum setempat untuk melihat kemungkinan membuat gugatan hukum karena pemerintah telah melakukan pembiaran yang membahayakan rakyat serta kemungkinan ganti rugi bagi korbannya.

Yang disebutkan diatas hanyalah beberapa contoh yang bisa dilakukan. Silahkan berkreasi dengan tujuan menghentikan distribusi obat ARV jenis d4t dan menggantinya dengan jenis yang lain. Sekarang!

Mari komunitas bersuara! Kalo bukan kita, siapa lagi!!

Meskipun kita tidak menggunakan jenis obat ini, namun ini bukan alasan untuk menjadi apatis dan masa bodoh terhadap sesama kita yang akan menderita jika penggunaan obat ini diteruskan. Bayangkan jika suatu saat kita yang akan menghadapi situasi ini dan rekan lain semua apatis.

Jadi, mari bergerak!

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

On Key

Related Posts

Artikel

RCEP Merampas Kedaulatan Negara

Jakarta, 6 Desember 2016 Isi perundingan The Regional Comprehensive Economi Partnership (RCEP) akan berpotensi mengancam ketidakadilan pembangunan ekonomi, pemenuhan hak sosial dan ekonomi masyarakat akibat

Read More »

Kami Bukan Boneka

Untuk kesekian kalinya Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), dr Nafsiah Mboi MPH “melukai/merendahkan” salah seorang/kelompok yang dia sebut dengan kelompok “kunci”. Tindakannya berawal dari

Read More »

want more details?

Fill in your details and we'll be in touch