TO Medan

Vacancy Technical Officer Swakelola Kota Medan

Setelah terpilih sebagai Principal Recipient (PR) The Global Fund-ATM, Indonesia AIDS Coalition (IAC) akan mengimplementasikan program Penguatan Sistem Komunitas dan Hak Asasi Manusia (Community System Strengthening-Human Rights/CSS-HR). Salah satu aktivitas yang akan dijalankan adalah melakukan advokasi anggaran khusus untuk program penanggulangan HIV bagi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) lokal melalui mekanisme Swakelola. Indonesia sebagai negara dengan status “middle income country,” mengalami situasi pendanaan donor internasional yang perlahan mulai berkurang. Maka dari itu, tujuan dari aktivitas ini adalah untuk menunjang keberlanjutan OMS HIV dalam mengakses anggaran pemerintah daerah dalam pemenuhan kebutuhan barang dan jasa dalam program penanggulangan HIV.

Saat ini, IAC sedang menjalankan program implementasi Swakelola terhitung sejak tahun 2022 di 6 (enam) wilayah uji coba, yakni DKI Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Denpasar, dan Yogyakarta. Di masing-masing wilayah uji coba, terdapat satu petugas lapangan yang didedikasikan untuk menjembatani pelaksanaan program dan memberikan pelaporan serta melakukan pemantauan yang disebut sebagai Technical Officer (TO). Hal ini juga dilakukan agar memastikan bahwa keenam kota tersebut dapat menjalankan mekanisme Swakelola dengan baik dan tepat sasaran, maka diperlukan seseorang yang berdedikasi penuh dan bertanggung jawab dalam menjembatani pemerintah daerah dan OMS HIV.

Maka dari itu, IAC akan melakukan rekrutmen Technical Officer di Kota Medan guna melakukan pemantauan terkait alokasi pembiayaan program HIV yang berdampak pada komunitas, progress lobi dan advokasi yang sudah berjalan sampai dengan saat ini di Kota Medan untuk dapat diteruskan dan ditindaklanjuti, serta meneruskan kerja-kerja yang telah dilakukan pada implementasi program tahun 2022.

Objektif Kegiatan

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah merekrut 1 (satu) Technical Officer yang akan bekerja di Medan.

Rincian Perekrutan

Tugas dan Tanggung Jawab Technical Officer:

  1. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan daerah yang terhambat oleh keterbatasan anggaran dana pemerintah daerah untuk penanggulangan HIV.
  2. Menjadi jembatan antara OMS dan pemangku kebijakan daerah (district task force) dalam berkoordinasi terkait implementasi Swakelola.
  3. Menjadi penanggung jawab dalam setiap pertemuan-pertemuan tingkat daerah/district (quarterly discussion, quarterly coordination, media press conference, dll.).
  4. Mendorong pelibatan OMS dalam pertemuan-pertemuan di tingkat daerah (musrenbang, perencanaan anggaran dana daerah, dll) dan membawa dokumen/data yang berisikan tentang kebutuhan-kebutuhan di daerah tersebut yang sudah teridentifikasi.
  5. Melakukan asistensi terhadap OMS di daerah untuk mengakses Swakelola dengan cara advokasi dan lobby.
  6. Melakukan pemantauan implementasi Swakelola yang dilakukan oleh OMS setelah menerima dana swakelola dari pemerintah daerah (bagi OMS yang telah bekerjasama dengan pemerintah melalui mekanisme Swakelola).
  7. Membuat laporan terkait proses update rencana implementasi Swakelola oleh OMS secara berkala.
  8. Memberikan asistensi mengenai pengetahuan tentang mekanisme Swakelola (transfer knowledge) mengenai advokasi anggaran kepada CSO sebagai bentuk keberlanjutan.

Kualifikasi Technical Officer:

  1. Berdomisili di Kota Medan.
  2. Merupakan individu yang familiar akan isu HIV-AIDS, Kesejahteraan Sosial, Kesehatan Masyarakat, dan Hak Asasi Manusia. Lebih diutamakan individu yang memiliki pengetahuan dan pengalaman akan mekanisme Swakelola atau proses penganggaran daerah.
  3. Berpengalaman dalam berjejaring dengan pemangku kepentingan dan private sector (preferred) baik di nasional maupun di daerah.
  4. Memiliki kemampuan komunikasi dan negosiasi yang baik.
  5. Detailed and result oriented.

Tata Cara Rekrutmen TO

Calon TO mengirimkan dokumen berikut:

  1. Curriculum Vitae (termasuk minimal 3 referensi)
  2. Surat ketertarikan/Cover Letter
  3. NPWP

Manfaat yang Didapat

  1. BPJS Kesehatan
  2. BPJS Ketenagakerjaan
  3. Kompensasi

IAC membuka ruang bagi orang-orang dengan disabilitas atau berkebutuhan khusus, orang dengan HIV/AIDS, pekerja seks, mantan pengguna NAPZA suntik, dan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) untuk melamar.

Seluruh dokumen dikirimkan ke recruitment@iac.or.id sebelum tanggal 17 Mei 2023 pukul 23.59 WIB

Share this post

On Key

Related Posts

Vacancy Technical Officer Swakelola Kota Medan

Setelah terpilih sebagai Principal Recipient (PR) The Global Fund-ATM, Indonesia AIDS Coalition (IAC) akan mengimplementasikan program Penguatan Sistem Komunitas dan Hak Asasi Manusia (Community System Strengthening-Human Rights/CSS-HR). Salah satu aktivitas yang akan dijalankan adalah melakukan advokasi anggaran khusus untuk program penanggulangan HIV bagi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) lokal melalui mekanisme Swakelola. Indonesia sebagai negara dengan status “middle […]

Vacancy Konsultan Content Creator

Indonesia AIDS Coalition adalah sebuah organisasi berbasis komunitas yang berkontribusi pada upaya meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan partisipasi masyarakat dalam program AIDS melalui kolaborasi dengan beragam pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun non-pemerintah. Organisasi ini berdiri tahun 2011 sebagai sebuah perkumpulan individu yang mengalami langsung kesulitan-kesulitan mengakses layanan public, dari layanan kesehatan hingga ke layanan social dan […]

The 2023 Asia-Pacific AIDS & Co-Infections Conference (APACC)

Over the years, there have been major advances in efforts to tackle HIV-AIDS and its co-infections Such advances are inseparable from the contributions of academics, industry practitioners, and civil society in seeking access to care and treatment for people living with HIV (PLHIV). In order to address concerns regarding the difficulty of accessing various international […]

Konferensi AIDS & Koinfeksi se-Asia Pasifik 2023

Seiring dengan berjalannya tahun, telah terdapat berbagai kemajuan besar dalam upaya penanggulangan HIV-AIDS dan koinfeksi. Hal tersebut tidak luput dari kontribusi pihak akademisi, praktisi industri, serta masyarakat sipil dalam mengupayakan akses terhadap layanan perawatan dan pengobatan (care and treatment) bagi Orang dengan HIV (ODHIV). Dilatarbelakangi oleh concern terhadap sulitnya akses tenaga kesehatan terhadap berbagai konferensi […]

want more details?

Fill in your details and we'll be in touch