Pemanfaatan media sosial di Indonesia begitu pesat sehingga mayoritas pengguna Internet di Indonesia mengakui kemajuan teknologi telah meningkatkan kinerja dan pengetahuan mereka. Teknologi juga mempermudah mereka dalam mencari informasi yang dahulu harus membaca koran, menonton televisi atau mendengarkan radio, sekarang beralih hanya dengan satu kali sentuh, seluruh informasi dapat digapai. Berdasarkan Survei tahunan Microsoft, menunjukkan betapa orang Indonesia yang kian terkoneksi ke internet lebih memilih memperoleh berita terbaru lewat media sosial ketimbang media tradisional seperti surat kabar dan televisi.
Dari pembelajaran IAC dalam melakukan training ‘Pemanfaatan Internet & Media Sosial sebagai Alat Kampanye & Advokasi untuk Komunitas HIV-AIDS’ yang telah dilaksanakan di 6 kota, didapati fakta bahwa dalam skala menengah dan besar, kerja-kerja berbasis media sosial telah mulai dilakukan oleh pemerintah, komunitas maupun LSM guna memperkuat kerja-kerja dalam upaya menanggulangi persoalan HIV dan AIDS. Melihat analisa persoalan diatas, Indonesia AIDS Coalition memandang penting untuk mensinergikan apa yang telah dilakukan oleh kawan kawan komunitas HIV AIDS melalui social media sehingga sinergi tersebut dapat menimbulkan kerja bersama, antara berbagai komunitas. Workshop kampanye bersama antara penggiat kampanye program HIV dan AIDS yang telah eksis didunia media social akan menciptakan sebuah peluang kerjasama demi meningkatkan cakupan.
Peserta terdiri dari penggiat kampanye di media social yang berkaitan dengan program penanggulangan AIDS dan berasal dari lintas Sektor yakni Pemerintahan dan Komunitas serta berasal dari beragam konteks kepentingan.
Berikut ini adalah folder graphic recording hasil dari workshop, semoga dapat menjadi pembelajaran bersama.