Dalam upaya meningkatkan kesadaran mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) dan memperkuat penanggulangan HIV dan AIDS dan Kekerasan Berbasis Gender (KBG) di Indonesia, Indonesia AIDS Coalition (IAC) dan Komnas HAM telah menyelenggarakan serangkaian Pelatihan HAM dan HIV Dasar bagi First Responder, dinas terkait, serta komunitas populasi kunci. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun jejaring lintas sektor, meningkatkan kapasitas petugas penanggap pertama, serta mengadvokasi kebijakan yang lebih inklusif di tingkat daerah dan nasional.
Demi mengevaluasi pelaksanaan pada tahun 2024, dilaksanakan kegiatan yang bertajuk ’ Evaluasi Pelatihan HAM bagi First Responder’ pada tanggal 9 Januari 2025 dengan melibatkan perwakilan dari masing-masing lembaga.
Diketahui bahwa sejak awal kegiatan, beberapa langkah utama telah dilakukan:
- Pengembangan Modul
- Mengembangkan konsep pelatihan berbasis HAM, gender, dan HIV.
- Uji coba modul melalui frame kabupaten/kota HAM serta asesmen di Tangerang dan Solo.
- Modul terdiri dari 1/3 isu HAM, 1/3 HAM dan gender, serta 1/3 isu HIV dan Rencana Tindak Lanjut (RTL).
- Pelaksanaan Pelatihan
- Manado: Uji coba pertama berjalan lancar meskipun tanpa sesi kick-off.
- Evaluasi internal oleh Komnas HAM telah dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pelatihan.
- Hasil dan Temuan Utama
- Minimnya koordinasi antar OPD terkait HIV dan PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial).
- Stigma masyarakat terhadap anak dengan HIV masih menjadi kendala utama di beberapa wilayah, seperti Bandung.
- Ketimpangan peserta berdasarkan gender, yang mana lebih banyak peserta laki-laki dalam pelatihan.
- Peningkatan pemahaman peserta, meskipun masih ada tantangan dalam perubahan sikap dan kebijakan.
Rencana dan Strategi Penguatan Pelatihan HAM Tahun 2025
- Penyempurnaan Pelatihan dan Evaluasi
- Asesmen dampak pelatihan dengan metode kuantitatif dan kualitatif untuk mengukur efektivitas program.
- Pemetaan kebijakan daerah yang mendukung atau menghambat program HIV dan KBG.
- Penguatan Jejaring Lintas OPD
- Meningkatkan koordinasi antar OPD, khususnya dalam penanganan HIV dan PPKS di tingkat daerah.
- Advokasi kebijakan di tingkat pusat, agar kewenangan pencegahan HIV tidak hanya berada di Kementerian Kesehatan, tetapi juga dipegang oleh pemerintah daerah.
- High Level Dialogue dan Fact-Finding
- Kick-off laporan evaluasi pelatihan HAM untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah.
- Penyampaian hasil fact-finding pada Konferensi Nasional IAC di bulan Agustus 2025, dengan sesi tematik seperti ‘Know Your Rights’ dan ‘Reducing HR Barriers.’
- Kemah Generasi untuk Penguatan Peran Anak Muda
- Rencana Kemah Generasi pada Oktober 2025, melibatkan pemuda dari berbagai komunitas (kampus, disabilitas, dan aktivis HIV).
- Fokus edukasi HAM dan HIV bagi anak muda, agar mereka berani melakukan tes HIV dan menjadi agen perubahan.
- Pelaksanaan di Papua, dengan mempertimbangkan keunikan budaya dan konteks lokal.
- Program yang Sedang dalam Proses Persetujuan
- Asesmen dampak pelatihan melalui perekrutan konsultan, workshop pre-asesmen, serta pengumpulan data melalui FGD.
- Pelatihan internal Komnas HAM pada bulan November untuk meningkatkan kapasitas tim kerja.
- Training PSEAH (Pencegahan Eksploitasi, Pelecehan, dan Kekerasan Seksual) pada bulan Maret 2025.
Pelatihan HAM yang telah berjalan menunjukkan kemajuan positif dalam membangun kesadaran tentang HAM, gender, dan HIV di kalangan pemangku kepentingan. Namun, tantangan budaya, koordinasi antar OPD, serta keterbatasan kebijakan daerah masih menjadi kendala yang harus diatasi.
Dengan strategi yang lebih terstruktur di tahun 2025, seperti advokasi kebijakan di tingkat pusat dan pelibatan pemuda dalam Kemah Generasi, program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan.