Kampanye HAS

Kampanye Bersama Memperingati Hari AIDS Sedunia

Kampanye adalah salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan secara terstruktur dan terencana dengan tujuan menciptakan dampak khusus pada sejumlah individu dalam masyarakat. Hal ini melibatkan usaha berkelanjutan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk menghasilkan perubahan yang diinginkan. Meskipun kampanye sering diinisiasi oleh lembaga ataupun organisasi, dampaknya bisa meluas dan melibatkan banyak pihak dalam masyarakat. Tujuan utama kampanye adalah menggerakkan perubahan sosial, pandangan, dan perilaku masyarakat terkait dengan isu yang dikampanyekan. Kampanye memiliki kekuatan untuk mengubah opini publik, membangkitkan kesadaran, memicu aksi kolektif, dan mendorong kebijakan yang lebih baik.

Dalam rangka memperingati hari AIDS dunia, maka Indonesia AIDS Coalition (IAC) dan PT Era Media Sejahtera Tbk atau Sspace, berkolaborasi melalui penayangan video pendek bertajuk #BeraniTesHIV di 924 unit Public Information Display (PID) yang tersebar di Commuter Line wilayah Jabodetabek dalam kurun waktu 14 hari.

Pesan yang hendak disampaikan melalui video pendek adalah mengajak individu lintas generasi untuk berperan aktif dalam menghentikan penyebaran virus HIV, salah satunya dengan melakukan tes HIV. Selain penayangan video, pada hari puncak peringatan Hari AIDS Dunia tanggal 1 Desember 2023, juga dilakukan aksi kampanye dengan membagikan flyer Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) mengenai testing HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS), membagikan pin dengan tema berani tes HIV, serta mendorong engagement publik dengan berinteraksi langsung dengan masyarakat umum guna menyampaikan informasi mengenai penularan, pencegahan, dan testing HIV, juga mengadakan lomba berhadiah. Lomba yang dimaksud adalah foto di depan PID dan mem-posting story dan feed media sosial terkait kampanye yang sedang berlangsung dan men-tag akun Instagram IAC.

Artikel terkait  Memahami HAM dari Kisah Diri

Sebagaimana yang diketahui, salah satu kendala terbesar dalam penanggulangan HIV-AIDS adalah stigma dan diskriminasi. Hal ini tidak lepas dari realita bahwa sejauh ini program memang baru menyasar kepada populasi kunci. Bukan kepada masyarakat umum. Padahal, masyarakat umum adalah pihak yang melakukan stigma dan diskriminasi. Salah satunya adalah karena ketidaktahuan. Karenanya, edukasi menjadi penting.

Dalam kegiatan kampanye ini, staf IAC dibantu oleh sukarelawan yang bersal dari organisasi mitra di DKI Jakarta dan mahasiswa. Adapun, pesan-pesan inti yang hendak disampaikan melalui penayangan video dan edukasi dengan menggunakan KIE adalah: 1) Berani untuk melakukan tes HIV agar mengetahui status; 2) Bahwa HIV tidak menular apabila ODHIV rajin mengonsumsi ARV dengan hasil tes Viral Load (VL) undetected (U=U) sehingga tidak sepatutnya distigma; serta 3) Tes dan pengobatan HIV tersedia gratis di Puskesmas.

Kegiatan kampanye berjalan dengan lancar dan selesai pada sekitar pukul 17.00 WIB.


Indonesia AIDS Coalition (IAC) merupakan sebuah Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) berbasis komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam program-program yang berkaitan dengan isu HIV-AIDS melalui kolaborasi dengan beragam pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun non-pemerintah.

Artikel terkait  Lokakarya Paten dan Fleksibilitas TRIPS (Lisensi Wajib) untuk Memperluas Akses ke Obat Terjangkau di Indonesia

Organisasi ini berdiri pada bulan Maret 2011 sebagai sebuah perkumpulan individu Orang dengan HIV (ODHIV) ataupun komunitas terdampak yang mengalami secara langsung kesulitan-kesulitan dalam mengakses layanan publik, mulai dari layanan kesehatan hingga sosial, karena status kesehatan yang dimiliki.

IAC kini telah berkembang menjadi sebuah organisasi ODHIV yang mampu memobilisasi masyarakat untuk melakukan kampanye dan advokasi dalam rangka memenuhi hak-hak dasar ODHIV dan kelompok yang terdampak HIV melalui beragam platform, baik digital ataupun sendi-sendi kemasyarakatan.

Views: 6

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

On Key

Related Posts

Humanity + Respect = Football

Dibawah kolong jembatan layang, para pemuda berlari mengejar bola untuk memasukan gol ke gawang lawan. Mereka adalah League Of Change para peserta turnamen “Street Soccer League

Read More »
Review Pertemuan Sebelumnya
Artikel

Keadilan Gender (Pertemuan Ketiga)

Pelatihan kali ini yang diadakan pada hari Kamis, 12 April 2012 dihadiri oleh 11 orang. Sebelum memasukin materi ke-3 tentang Keadilan Gender, peserta melakukan review

Read More »

AIDS adalah Isu Pembangunan (Bagian 2)

Sambungan dari artikel sebelumnya Keempat: Peningkatan pandangan pluralisme, khususnya soal kebebasan beragama, perbedaan tafsir ataupun kritik/otokritik terhadap pandangan keagamaan. Saya akui, kelompok penggiat AIDS justru

Read More »

want more details?

Fill in your details and we'll be in touch