How-Consultants-Provide-Difficult-Feedback

Request For Expression of Interest Cost for Criminalization

Indonesia AIDS Coalition 
EoI Number : 153/SK.COI/PR/IAC/III/2018
Issuance Date: March 26th 2018

Saat ini di Indonesia, belum ada hukum yang spesifik mengkriminalisasi Lelaki yang Berhubungan Sex dengan Lelaki (LSL) dan Transgender (kecuali di Aceh yang mempraktekan Qanun Jinayat, atau Hukum Syariah, yang mengkriminalkan praktek hubungan sex sejenis). Undang-undang anti-pornografi dan anti-pornoaksi saat ini, yang sebenarnya masih dalam bentuk draft, sering digunakan untuk membedakan tindakan dari perilaku hukum (misalnya seks konsensual) dan bagi mereka yang memiliki orientasi seksual selain heteroseksual meningkatkan tingkat sebuah kejahatan dan memaksakan hukuman yang lebih berat. Peristiwa terbaru menunjukkan ada peningkatan jumlah penuntutan terkait tuduhan porno aksi oleh otoritas yang menargetkan LSL dan TG. Tindakan-tindakan ini memberikan dampak pada bagaimana pandangan populasi umum dan norma umum ketika menjadi LSL dan TG menjadi sebuah pelanggaran hukum mengakibatkan pengusiran dari tempat tinggal, pemutusan hubungan kerja dan juga penolakan dari layanan sosial, pendidikan dan kesehatan. Penolakan dari layanan sosial dan kesehatan akan menurunkan akses LSL dan TG ke layanan ini yang akan memperburuk kualitas mental dan kesehatan mereka. Dalam jangka panjang, ini tidak hanya akan menjadi kerugian bagi individu LSL dan TG tetapi juga menimbulkan kerugian finansial besar bagi pemerintah di masa depan.

Sejalan dengan ini, studi biaya pada kriminalisasi (cost of criminalization) berusaha untuk mengatasi dampak sosial, kesehatan dan ekonomi dan berapa banyak kerugian finansial yang akan dihadapi oleh pemerintah di masa depan karena mengkriminalisasi LSL dan TG.

Pendekatan

Studi ini akan bertujuan untuk menilai biaya aktual kriminalisasi LSL dan TG. Pendekatan survei akan digunakan untuk menghitung jumlah nyawa potensial yang hilang dalam tahunan karena kurangnya akses pada layanan sosial dan kesehatan yang dapat berakibat pada kematian dini.

Metodologi

Focus Group Discussion dan juga desk review pada kehilangan ekonomis karena mengkriminalisasi LSL dan TG.

Pelaksanaan

Studi ini akan dilaksanakan di Indonesia oleh Indonesia AIDS Coalition (IAC) dengan bantuan dari konsultan yang akan melakukan studi yang berfokus pada responden LSL dan TG dan studi demografi di Bandung dan Semarang.

Timeline

Studi ini akan dilaksanakan mulai 1 April 2018 hingga 30 April 2018. Dan laporan lengkap dari studi ini diharapkan akan diserahkan oleh konsultan pada 31 Mei 2018.

IAC membutuhkan konsultan yang dapat mengerjakan dan mengembangkan dalam data laporan negara untuk wilayah Indonesia dan diharapkan akan selesai pada bulan Mei 2018 dan untuk maksimum 30 hari kerja untuk pelaksanaannya. Secara khusus, berikut adalah tugas yang diharapkan dapat dilakukan oleh konsultan:

  1. Pengumpulan data dari desk review
  2. Melakukan FGD
  3. Mempersiapkan laporan studi

Kualifikasi Kunci:

  1. Minimal 2 tahun pengalaman relevan dalam bidang HAM dan/atau HIV/AIDS;
  2. Minimal lulusan universitas jurusan kesehatan masyarakat dan/atau bidang terkait;
  3. Rekam jejak yang jelas dalam melakukan tulisan ilmiah, termasuk dan tidak terbatas pada, setidaknya 2 publikasi dalam penulisan jurnal peer review dengan faktor dampak lebih dari 2 dan yag bersangkutan sebagi penulis utamanya. Hasil dari publikasi tersebut dilampirkan pada saat mengirimkan aplikasi;
  4. Memiliki kemampuan menulis teknis dalam Bahasa Inggris.

Rincian Tugas:

  1. Pengumpulan data dari desk review:

Mengumpulkan, mengatur dan menyatukan informasi yang tersedia, tim konsultan memiliki pemahaman dalam konteks negara, prioritas pada kesehatan masyarakat dan tren perawatan kesehatan, dan tidak kalah pentingnya, mengidentifikasi kesenjangan yang ada. Pelaksanaan desk review termasuk memindai literatur, menganalisis data sekunder, dan membuat daftar referensi sehingga semua dokumen diatur dan mudah diakses oleh semua anggota tim.

  1. Melakukan Focus Group Discussion:

Konsultan diharapkan untuk mempersiapkan dan melakukan Focus Group Discussion (FGD) sebagai pengumpulan data kualitatif yang melengkapi koleksi data dalam desk review.

  1. Diseminasi dan forum hasil studi:

Berkoordinasi dengan IAC, konsultan diharapkan untuk merencanakan dan melakukan diseminasi dan forum. Konsultan bertanggung jawab untuk menyiapkan ringkasan studi, presentasi dan rekomendasi utama (agenda advokasi).

Supervisi:

Konsultan akan memberikan pelaporan pada IAC yang bekerja sama dengan AFAO sebagai Principal Recipient.

Keluaran yang Diharapkan:

  1. Satu set data yang telah siap untuk diubah menjadi hasil analisis;
  2. Draft kerangka analisis penelitian pertama yang disetujui oleh IAC dan disetujui oleh AFAO dan draft akhir analisis studi;
  3. Laporan akhir disetujui oleh AFAO;
  4. Ringkasan laporan dan presentasi untuk diseminasi dan forum.

Jadwal Pelaksanaan:

Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
EoI x
Pemilihan Konsultan x
Mulai Pengumpulan Data  x
Akhir pengumpulan Data x
Draft Laporan x
Laporan Akhir X

Konsultan akan dikontrak selama maksimum 30 hari konsultasi selama periode 9 April hingga 8 Mei 2018. Alokasi waktu yang disarankan adalah sebagai berikut:

  1. Pengumpulan data 30 hari
  2. Pelaporan studi 14 hari
  3. Diseminasi dan persiapan forum 6 hari
  4. Diseminasi dan implementasi forum 2 hari

Fee Konsultan:

Anggaran untuk biaya konsultan untuk melakukan studi adalah $ 2,500.

Konsultan terpilih akan dilibatkan mulai pada 9 April 2018. Konsultan terpilih diharapkan berkoordinasi dengan IAC.

Expression of Interest (EoI), bersama dengan CV pemohon harus dikirim selambat-lambatnya 6 April 2018 pukul 17.00. Waktu Indonesia Bagian Barat Indonesia (batas waktu pengiriman) ke info@iac.or.id cc ke fnorila@iac.or.id

Silakan isi kolom “subjek” dari email dalam format ini: <EoI CoC Study> – <nama Anda>

ENGLISH VERSION

Currently in Indonesia, specific laws criminalizing Men who have Sex with Men (MSM) and Transgender (TG) still does not exist (except in Aceh which practices Qanun Jinayat, or the Islamic Criminal Law similar to Syariah Law, which criminalizes same-sex conduct among other provisions). Current anti-porno graphic and anti-porno action laws, which is actually still in draft, are often used to distinguish an act from legal behavior (e.g. Consensual sex) and for those which having sexual orientation other than heterosexual increases the severity of an existing crime and imposes greater punishment. Recent events show there is a raise in number of prosecution concerning the accusation of porno action by the authorities targeting MSM and TG. These acts give impact on how general population view and setting norms on being an MSM and TG as a violation of law resulting in eviction from residence, work termination and also denial from social, education and health services. The rejection from social and health services will lower MSM and TG access to these services which will worsen their mental and health quality. In long term, this will not only be a loss for MSM and TG individuals but also inflict a great financial loss for the government in the future.

In line with this, the cost of criminalization study seeks to address the social, health and economic impact and how much financial loss will the government have in the future for criminalizing MSM and TG.

Approach

The study will aim to assess the actual cost of criminalizing MSM and TG. Survey approach will be used to calculate years of potential life lost due lack on minimum access on social and health services that can be a result of premature mortality.

Methodology

Focus Group Discussion and also desk review in the economic potential lost on criminalizing MSM and TG.  

Implementation

The study will be implemented in Indonesia by Indonesia AIDS Coalition (IAC) with assistance from a consultant which will conduct the study focusing on LGBT respondents and demographic study at Bandung and Semarang

Timeline

The study will be implemented starting April 1st, 2018 until April 30th, 2018. And a full report of the study is expected to be submitted by the consultant on May 31st, 2018.

Indonesia AIDS Coalition is looking for a capable consultant to work and to develop in country data report for Indonesian region and is expected to be completed in the month of May 2018 and is for the maximum of 30 working days for the implementation. Specifically, the following services that are expected to be provided by the consultant:

  1. Data collecting from desk review
  2. Conducting Focus Group Discussion
  3. Preparing study report

Key Qualifications:

  1. Minimum of 2 years’ relevant research experience in human rights-based or/and in the field of HIV/AIDS.
  2. A minimum of a university degree in public health and or related field (health/research/epidemiology/etc.)
  3. A proven track record in research writing, including but not limited to at-least two publications on peer review journal with Impact factor greater than 2 by the application as a main author. The publication should be attached in the application while applying for this task. 
  4. Strong knowhow of technical writing and very good command of written English.

Task Details:

1.     Data collecting from desk review:

Collecting, organizing and synthesizing available information, the team gains an understanding of the country context, public health priorities and health care trends, and equally important, identifies gaps to address during the in-country field work. Desk review activities include scanning the literature, analyzing secondary data, and creating a reference list so that all documents are organized and easily accessible to all team members.

2.    Conducting Focus Group Discussion:

The consultant is expected to prepare and conduct a Focus Group Discussion (FGD) as a qualitative data collection complementary to the desk review data collection.

3.    Dissemination and result study forum: 

In coordination with IAC, the consultant is expected to plan and conduct a one day data dissemination and forum. The consultant is responsible to prepare a study summary, presentations and key recommendations (advocacy agenda).

Supervision:

The Consultant will report to IAC and liaise with AFAO as Principal Recipient.

Deliverables and Outputs:

  1. One cleaned dataset that are required to be transposed to make the analysis ready. 
  2. First draft of study analysis framework approved by IAC and to be approved by AFAO and final draft of study analysis.
  3. Final report approved by AFAO
  4. Report summary and presentations for dissemination and forum

Time Scheduling:

  March April May
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
EoI                
Consultant Selection x
Data Collection Start          x            
Data Collection Finished                    
Draft Report                    
Final Report                       X

The consultant will be contracted for a maximum of 30 consultancy days over the period of April 9th to May 8th, 2018. Time allocation is suggested as the following:

Tasks No of days

  1. Data collecting 30 days
  2. Study reporting 14 days
  3. Dissemination and forum preparation 6 days
  4. Dissemination and forum implementation 2 days

Consultant Fee:

The budget for the consultant fee on doing the study will be $2,500.

The selected consultant will be engaged within starts in April 9th, 2018. The selected consultant is expected to coordinate with Indonesia AIDS Coalition.

An Expression of Interest (EoI) Letter, together with the applicant’s CV must be sent by April 6th, 2018 at 17:00 hrs. Jakarta Western Indonesia Time (deadline submission) to info@iac.or.id cc to fnorila@iac.or.id

Please fill the “subject” column of the e-mails in this format: <EoI CoC Study>-<your name>

Share this post

On Key

Related Posts

image: http://patricmorgan.co.uk
Publikasi

UNGASS-AIDS Shadow Report 2010

UNGASS-AIDS Shadow Report 2010: The objectives of the present assessment are the following: 1. To understand how are issues of human right are addressed, implemented,

Read More »

want more details?

Fill in your details and we'll be in touch