TO Swakelola

Vacancy Technical Officer Swakelola

Setelah terpilih menjadi Principal Recipient (PR) The Global Fund-ATM, Indonesia AIDS Coalition (IAC) akan mengimplementasikan program Penguatan Sistem Komunitas dan Hak Asasi Manusia (Community System Strengthening-Human Rights/CSS-HR). Salah satu aktivitas yang akan dijalankannya adalah melakukan advokasi anggaran khusus untuk program penanggulangan HIV bagi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) lokal melalui mekanisme Swakelola. Indonesia sebagai negara dengan status “middle income country”, mengalami situasi pendanaan donor internasional yang perlahan mulai berkurang. Maka dari itu, tujuan dari aktivitas ini adalah untuk menunjang keberlanjutan OMS HIV dalam mengakses anggaran pemerintah daerah dalam pemenuhan kebutuhan barang dan jasa dalam program penanggulangan HIV.

Program implementasi Swakelola sudah dimulai dengan assessment pemetaan keberlanjutan OMS HIV yang akan mengimplementasikan mekanisme Swakelola di 10 (sepuluh) ibukota provinsi, yakni Jayapura, Sorong, Makassar, Denpasar, Surabaya, Semarang, Bandung, DKI Jakarta, Palembang, dan Medan. Assessment ini dilakukan oleh Konsil LSM Indonesia, melalui bantuan UNAIDS, dengan melibatkan 63 OMS HIV yang merupakan mitra-mitra dari IAC di 10 ibukota tersebut. Assessment terdiri dari pengisian survei Indeks Kinerja Organisasi (IKO) dan survei eligibilitas untuk akses mekanisme Swakelola, in-depth interview, serta Focus Group Discussion (FGD) di 7 (tujuh) kota.

Setelah assessment telah dilaksanakan, terdapat 6 (enam) ibukota provinsi yang, secara kapasitas IKO dan kapasitas fiskal, layak untuk mengimplementasikan Swakelola. Enam ibukota provinsi tersebut adalah Medan, DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Denpasar, dan Makassar. Agar memastikan bahwa keenam kota tersebut dapat menjalankan mekanisme Swakelola dengan baik dan tepat sasaran, maka diperlukan seseorang yang berdedikasi penuh dan bertanggung jawab dalam menjembatani pemerintah daerah dan OMS HIV. Saat ini, 5 (lima) TO sudah terekrut. Selanjutnya, IAC akan melakukan rekrutmen Technical Officer di Makassar guna melakukan pemantauan terkait alokasi pembiayaan program HIV di setiap daerah yang berdampak pada komunitas.

A.  Dibutuhkan 

1     (satu) Technical Officer yang akan bekerja di Makassar

B.   Tugas dan Tanggung Jawab Technical Officer:
  1. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan daerah yang terhambat oleh keterbatasan anggaran dana pemerintah daerah tentang penanggulangan HIV.
  2. Menjadi jembatan antara OMS dan pemangku kebijakan daerah daerah (district task force) dalam berkoordinasi terkait implementasi Swakelola.
  3. Menjadi penanggung jawab dalam setiap pertemuan-pertemuan tingkat daerah/district (quarterly discussion, quarterly coordination, press conference media, dll).
  4. Mendorong pelibatan OMS dalam pertemuan-pertemuan tingkat daerah (musrenbang, perencanaan anggaran dana daerah, dll) dan membawa dokumen/data yang berisikan tentang kebutuhan-kebutuhan di daerah tersebut yang sudah teridentifikasi.
  5. Melakukan asistensi terhadap OMS di daerah untuk mengakses Swakelola dengan cara advokasi dan lobby.
  6. Melakukan pemantauan implementasi Swakelola yang dilakukan oleh OMS setelah menerima dana swakelola dari pemerintah daerah (bagi OMS yang telah bekerja sama dengan pemerintah melalui mekanisme Swakelola).
  7. Membuat laporan terkait proses update rencana implementasi Swakelola oleh OMS secara berkala.
  8. Memberikan asistensi mengenai pengetahuan tentang mekanisme Swakelola (transfer knowledge) mengenai advokasi anggaran kepada CSO sebagai bentuk keberlanjutan.

 

C.   Kualifikasi Technical Officer:
  1. Merupakan individu yang familiar akan isu HIV-AID, Kesejahteraan Sosial, Kesehatan Masyarakat, dan Hak Asasi Manusia. Lebih diutamakan individu yang memiliki pengetahuan dan pengalaman akan mekanisme Swakelola atau proses penganggaran daerah.
  2. Berpengalaman dalam berjejaring dengan pemangku kepentingan dan private sector (preferred) baik di nasional maupun di daerah.
  3. Memiliki kemampuan komunikasi dan negosiasi yang baik.
  4. Detail and result oriented.

 

Bagi yang tertarik dimohon untuk mengirimkan :

  1. Curriculum Vitae (termasuk minimal 3 referensi)
  2. Surat ketertarikan/Cover Letter
  3. NPWP
1.    Manfaat yang Didapat
  1. Salary bulanan/UMK Makasar
  2. BPJS Kesehatan
  3. BPJS Ketenagakerjaan
  4. Kompensasi

IAC membuka ruang bagi orang-orang dengan disabilitas atau berkebutuhan khusus, orang dengan HIV/AIDS, pekerja seks, mantan pengguna NAPZA suntik dan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) untuk melamar.

Seluruh dokumen dikirimkan ke recruitment@iac.or.id sebelum tanggal 16 Juni 2022, pukul 23.59 WIB

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

On Key

Related Posts

Publikasi

Laporan Audit Keuangan IAC Periode 2019

Sebagai sebuah lembaga yang bekerja mempromosikan transparansi dan akuntabilitas didalam program penanggulangan AIDS, Lembaga Indonesia AIDS Coalition (IAC) menyadari sekali pentingnya arti transparansi dan akuntabilitas

Read More »

want more details?

Fill in your details and we'll be in touch