Indonesia AIDS Coalition (IAC) merupakan organisasi berbasis komunitas yang mempunyai misi untuk bekerja dengan populasi kunci demi menjamin pemenuhan hak-hak Orang dengan HIV (ODHIV), mendorong terciptanya lingkungan yang kondusif untuk akses terhadap layanan kesehatan, serta mempromosikan pengelolaan program HIV-AIDS yang partisipatif, transparan, dan akuntabel.
Saat ini, IAC dipercaya untuk menjalankan program Penguatan Sistem Komunitas dan Mengurangi Hambatan Berbasis HAM (Community System Strengthening-Human Rights/CSS-HR) di 23 kabupaten/kota. Juga Pencegahan HIV untuk Pekerja Seks Perempuan (Prevention of HIV for Female Sex Workers/FSW) di 131 kabupaten/kota sebagai Principal Recipient (PR) di bawah dukungan Proyek “Indonesia HIV Response: Eliminating the AIDS Epidemic in Indonesia by 2030” dari the Global Fund HIV-AIDS, TB, & Malaria (GFATM) untuk periode 2022- 2023.
Dalam hasil verifikasi auditor eksternal terhadap progress update semester 1 di tahun 2022, terdapat beberapa temuan, termasuk pembahasan terkait Sistem Informasi dan Manajemen Keuangan (Financial Management and Information System/FMIS) yang tercantum dalam PIM (Project Implementation Manual). Dokumen tersebut menyatakan bahwa “GFATM juga mewajibkan PR (dan seluruh Sub Recipient (SR)/Sub Sub Recipient (SSR) dan/atau Implementing Unit (IU)) untuk menerapkan penggunaan FMIS, atau aplikasi keuangan, sebagai salah satu alat untuk menjamin pengelolaan informasi keuangan yang akurat dan akuntabel. Saat ini, atas persetujuan donor, PR IAC melakukan pengelolaan dana hibah GFATM dengan menggunakan aplikasi keuangan Microsoft Dynamics 365 Business Central. Aplikasi ini juga dikenal dengan sebutan Enterprise Resource Planning (ERP). Keunggulan dari penggunaan ERP adalah lebih efisien dan data tersedia secara real time dan terintegrasi sehingga mempermudah proses pengambilan keputusan.
Pada awal periode, yakni tahun 2022, FMIS hanya diaplikasikan di level PR IAC. Sementara di tahun 2023, aplikasi FMIS ini mulai diimplementasikan sampai dengan level SR. Kegiatan pelatihan ERP ini dilaksanakan pada tanggal 3-7 Juli 2023 dengan menghadirkan narasumber dari internal IAC dan PT Mikro Sinergi Informatika (MSI). Sementara peserta yang diundang berasal dari 5 organisasi SR, yakni Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI), Jaringan Indonesia Positif (JIP), Yayasan Kalandara, Yayasan Kerti Praja (YKP), dan PKBI DKI Jakarta. Beberapa topik yang dibahas adalah mengenai:
- Dasar-dasar ERP;
- Pengajuan travel advance, settlement, reimbursement, general advance, project advance, purchase requisition, dan general payment;
- Modul procurement;
- Modul Human Resource Information System (HRIS);
- Petty cash replenishment;
- Proses import transaksi; serta
- Penyusunan laporan keuangan.
Materi disampaikan kepada peserta melalui paparan dan praktik langsung.
Indonesia AIDS Coalition (IAC) merupakan sebuah Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) berbasis komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam program-program yang berkaitan dengan isu HIV-AIDS melalui kolaborasi dengan beragam pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun non-pemerintah.
Organisasi ini berdiri pada bulan Maret 2011 sebagai sebuah perkumpulan individu ODHIV ataupun komunitas terdampak yang mengalami secara langsung kesulitan-kesulitan dalam mengakses layanan publik, mulai dari layanan kesehatan hingga sosial, karena status kesehatan yang dimiliki.
IAC kini telah berkembang menjadi sebuah organisasi ODHIV yang mampu memobilisasi masyarakat untuk melakukan kampanye dan advokasi dalam rangka memenuhi hak-hak dasar ODHIV dan kelompok yang terdampak HIV melalui beragam platform, baik digital ataupun sendi-sendi kemasyarakatan.
