APACC-2023_General

Konferensi AIDS & Koinfeksi se-Asia Pasifik 2023

Seiring dengan berjalannya tahun, telah terdapat berbagai kemajuan besar dalam upaya penanggulangan HIV-AIDS dan koinfeksi. Hal tersebut tidak luput dari kontribusi pihak akademisi, praktisi industri, serta masyarakat sipil dalam mengupayakan akses terhadap layanan perawatan dan pengobatan (care and treatment) bagi Orang dengan HIV (ODHIV). Dilatarbelakangi oleh concern terhadap sulitnya akses tenaga kesehatan terhadap berbagai konferensi ilmiah internasional karena keterbatasan dana dan kendala Visa, juga belum adanya konferensi khusus terkait HIV-AIDS di Kawasan Asia-Pasifik, maka Virology Education mengadakan Konferensi AIDS & Koinfeksi se-Asia Pasifik (APACC) di Singapore Convention & Exhibition Centre, Singapura, pada tangal 8-10 Juni 2023. Selain luring, peserta juga dapat hadir secara daring di website APACC 2023.

Konferensi APACC 2023 ini dimaksudkan untuk menjadi wadah bagi diskusi ilmiah mengenai perkembangan, isu, dan kebutuhan terkait HIV-AIDS di Kawasan Asia-Pasifik. Di APACC 2023, peneliti memiliki kesempatan untuk mempresentasikan dan mendiskusikan perkembangan terbaru melalui kuliah daring, diskusi kasus, round table, dan debat terbuka. Selain itu, peneliti juga memiliki kesempatan untuk berinteraksi, berjejaring, dan berkolaborasi.

Konferensi APACC 2023 ini ditujukan bagi dokter residen; mahasiswa doktoral; perwakilan negara, LSM, dan industri; tenaga kesehatan; serta pekerja sosial.

Secara lebih lanjut, tujuan dari Konferensi APACC 2023 adalah untuk mendorong peserta agar dapat:
• Memahami kemiripan dan perbedaan antara pedoman pengobatan di tingkat internasional/regional;
• Mampu memilih strategi pengobatan yang optimal untuk pasien dan berbagai parameter klinis yang mempengaruhi pilihan rejimen;
• Mengetahui perkembangan terbaru terkait pencegahan HIV;
• Memahami konsep diagnosis dini dan early start; dan
• Meninjau pilihan rejimen pengobatan yang sesuai untuk pasien.

Chair untuk Konferensi APACC 2023 ini adalah Joseph Tucker, MD, PhD, AM (UNC Chapel Hill, Amerika Serikat), Nittaya Phanuphak, MD, PhD (Institute of HIV Research and Innovation, Thailand), dan Reena Rajasuriar, MPharm, PhD (Universiti Malaya, Malaysia).

Beberapa topik yang akan dibahas adalah terkait:
• Peran Keterlibatan Masyarakat dalam Perawatan Pasien;
• Pedoman WHO mengenai Penanganan HIV Jangka Panjang di Asia;
• Perspektif Klinis mengenai Pengobatan ARV Jangka Panjang;
• Preferensi Transgender terkait Pengobatan ARV Jangka Panjang;
• Perspektif Jangka Panjang dalam memahami Komplikasi;
• Perawatan Klinis melampaui Supresi Virus;
• Upaya untuk Mengurangi Infeksi Oportunistik dan Kematian AIDS di Asia Tenggara dari WHO;
• Akses ke Pengobatan dan Diagnostik untuk HIV Tingkat Lanjut di Kawasan Asia-Pasifik; dan
• Demedikalisasi PrEP/Pengobatan ARV Jangka Panjang.

Topik-topik di atas akan dibawakan oleh peneliti dari berbagai kampus ternama di Kawasan Asia-Pasifik. Selain itu, juga terdapat pameran, presentasi abstrak, dan simposium LSM. Konferensi APACC 2023 ini didukung oleh beragam organisasi dan perkumpulan seperti Action for AIDS Singapore (AFA), AIDS Concern, AIDS Society of the Philippines, APCOM, AIDS Society of India (ASI), FHI360, Korean Society for AIDS, Taiwan AIDS Society, Thai AIDS Society (TAS), TREAT Asia, dan masih banyak lagi. Melalui post di berbagai kanal media sosial dan partisipasi di konferensi, Indonesia AIDS Coalition (IAC) juga merupakan salah satu organisasi pendukung Konferensi APACC 2023.

Adapun, pihak-pihak yang tertarik dapat mengakses website APACC 2023 melalui tautan berikut: https://academicmedicaleducation.com/meeting/apacc-2023

 

Share this post

On Key

Related Posts

Artikel

Kegiatan Training of Trainers KBG

Pada hari Rabu-Jumat, tanggal 24-28 Mei 2023, bertempat di Hotel Santika Premiere Bintaro, Indonesia AIDS Coalition (IAC) mengadakan kegiatan Training of Trainers (ToT) mengenai Kekerasan

Read More »

Konferensi AIDS & Koinfeksi se-Asia Pasifik 2023

Seiring dengan berjalannya tahun, telah terdapat berbagai kemajuan besar dalam upaya penanggulangan HIV-AIDS dan koinfeksi. Hal tersebut tidak luput dari kontribusi pihak akademisi, praktisi industri, serta masyarakat sipil dalam mengupayakan akses terhadap layanan perawatan dan pengobatan (care and treatment) bagi Orang dengan HIV (ODHIV). Dilatarbelakangi oleh concern terhadap sulitnya akses tenaga kesehatan terhadap berbagai konferensi […]

R-CAD System Development Consultant Vacancy

In 2022, IAC, with the support of implementing partners, has provided 126,939 Female Sex Workers (FSWs) with education and HIV prevention packages, reached and encouraged 67,199 FSWs to take tests to determine their HIV status, and reached 11,002 FSWs through community-based screening. IAC recorded 1,410 cases of FSWs with positive HIV results, and 126,939 FSWs […]

Media briefing terkait respon terhadap I-EU CEPA

Bertempat di Ke Kini Coworking Space, Indonesia AIDS Coalition (IAC) bersama dengan rekan-rekan Koalisi Masyarakat Sipil mengadakan media briefing terkait respon Koalisi terhadap Perundingan Dagang Indonesia-European Union Comprehensive Partnership Agreement (I-EU CEPA). Dalam briefing, disampaikan bahwa proses negosiasi I-EU CEPA yang tertutup cukup mengkhawatirkan, terutama terkait substansi yang dibahas. Indonesia for Global Justice (IGJ) sudah […]

Pelatihan Etika Medis

Keg Jakarta

Program penanggulangan HIV-AIDS di Indonesia terus berupaya untuk mewujudkan cita-cita besarnya dalam memastikan pemenuhan akses universal terhadap pencegahan dan pengobatan bagi masyarakat, khususnya kepada populasi kunci. Upaya ini dilakukan dengan memastikan intervensi yang efektif dan berkualitas, di antaranya: Memastikan layanan kesehatan yang terintegrasi; dan Memastikan adanya lingkungan yang kondusif bagi kelompok populasi kunci, dengan berlandaskan […]

Vacancy Konsutan Pembuatan Sistem R-CAD

Pada tahun 2022 IAC melalui mitra implementer telah menjangkau 126.939 PSP untuk diberikan edukasi dan paket pencegahan, 67.199 PSP tercatat telah melakukan tes untuk mengetahui status HIV nya, 11.002 PSP telah melakukan screening HIV berbasis komunitas, 1.410 temuan kasus positif pada PSP, 126.939 PSP juga telah dilakukan screening kekerasan dari pasangan intimnya, dan untuk program […]

want more details?

Fill in your details and we'll be in touch