http://blog.trginternational.com/trg-in-the-board-room/?Tag=Financial+Report

Where did the AIDS Money Go?

Pemerintah Indonesia baru saja memasukkan laporan Perkembangan program penanggulangan AIDS di Indonesia kepada PBB. Laporan ini dikenal dengan nama Country Progress Report to UNGASS on AIDS 2012. Laporan ini adalah laporan rutin dua tahunan yang dimasukkan setiap negara anggota PBB untuk mengetahui sejauh mana capaian, tantangan serta kesenjangan program penanggulangan AIDS di setiap negara.

Satu section di dalam laporan ini adalah terkait dengan besarnya pembelanjaan bagi program penanggulangan AIDS di Indonesia. Pendanaan serta pembelajaan memang menjadi salah satu indikator adanya komitment dari pemerintah di dalam upaya menahan dan membalikkan laju epidemi AIDS di Indonesia. Mekanisme yang digunakan untuk melaporkan pembelajaan ini kemudian dikenal dengan nama National AIDS Spending Assessment (NASA)

Untuk NASA tahun 2012 ini, ada beberapa data yang bisa dikutipkan.

Berikut adalah tabel fluktuasi anggaran sejak lima tahun terakhir.

Berikut adalah data berdasarkan kategori program:

Merujuk pada data di atas, perlu diapresiasi peningkatan komitment pendanaan dalam negeri yang setiap tahunnya mengalami peningkatan meski perlu dicatat pula apakah kemudian peningkatan anggaran ini juga berjalan merata di seluruh daerah dan propinsi di Indonesia atau hanya berpusat di nasional dan satu dua daerah? dengan adanya otonomi daerah, kadang kala pendaan ini perlu ditelusuri sampai ke rantai terkecil demi memastikan layanan di tiap daerah merata dan dana pembelanjaan ini tidak menumpuk di satu dan dua daerah saja.

Artikel terkait  Polemik Asuransi dan HIV

Berkaca pada proporsi pembelanjaan berdasarkan jenis intervensi program, terdapat kenaikan cukup signifikan di dalam pembelanjaan Dukungan, Perawatan dan Pengobatan. Di satu sisi ini juga menunjukkan keberhasilan dari rekan penggiat advokasi di isu HIV dan AIDS yang bekerja keras meniupkan isu pentingnya peningkatan anggaran bagi program dukungan, perawatan dan pengobatan yang semula hanya berada dalam kisaran 14%.

Besarnya dana tadi bisa mulai diartikan bahwa pemerintah Indonesia mulai mempertimbangkan aspek pengobatan adalah pencegahan sehingga dengan memberikan layanan pengobatan bagi orang terinfeksi HIV, maka diharapkan laju penularan HIV juga bisa turut direduksi. Treatment is Prevention.

Yang masih menjadi tantangan kedepan adalah bagaimana kemudian komitment anggaran ini bisa menular sampai ke tingkat propinsi dan kabupaten kota demi membentuk respon penanggulangan AIDS yang komprhensif serta merata secara kuantitas dan kualitas di setiap wilayah Indonesia.

Pendanaan juga perlu mulai ditingkatkan bagi kebutuhan anak yang sampai saat ini masih terkesan menjadi anak tiri dalam program penanggulangan AIDS di Indonesia.

Artikel terkait  COVID-19 dan Kemandirian Produksi Obat Indonesia

Mari lakukan advokasi anggaran di wilayahmu!

Views: 0

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

On Key

Related Posts

Artikel

RCEP Merampas Kedaulatan Negara

Jakarta, 6 Desember 2016 Isi perundingan The Regional Comprehensive Economi Partnership (RCEP) akan berpotensi mengancam ketidakadilan pembangunan ekonomi, pemenuhan hak sosial dan ekonomi masyarakat akibat

Read More »
Lowongan Kerja

Vacancy Focal Point Daily

Jabatan : Focal Point Daily Kode Jabatan : FPD/GFK/V/2017 Durasi : Seusai Durasi Program ? Pekerja Harian Tingkat : V Bagian : Program GF-KEMENKES Melapor

Read More »
Lowongan Kerja

Vacancy Konsultan Penguatan Organisasi

Sebagai organisasi berbasis komunitas yang lahir dari sebuah kepentingan bersama Indonesia Aids Coalition (IAC) saat ini telah mengalami proses perubahan tahap demi tahap menuju proses

Read More »

want more details?

Fill in your details and we'll be in touch