Exchange learning Afrika Selatan

Exchange Learning antara Indonesia dan Afrika Selatan: Memperkuat Pendekatan Komunitas dalam Perawatan Anak dengan HIV (ADHIV)

Pada tanggal 7–15 April 2025, tim dari Indonesia AIDS Coalition (IAC) melakukan kunjungan ke Afrika Selatan dalam rangka mengikuti pelatihan pengungkapan status HIV yang sesuai dengan usia anak. Atau yang juga dikenal sebagai age appropriate disclosure. Kegiatan ini diselenggarakan oleh ZoeLife dan merupakan bagian dari kolaborasi berkelanjutan dalam program KidzAlive, yang bertujuan memperkuat pendekatan berbasis komunitas dalam perawatan Anak dengan HIV (ADHIV).

Kunjungan ini mencakup sesi pelatihan intensif dan kunjungan lapangan ke berbagai lokasi. Melalui kegiatan ini, tim IAC mendapat kesempatan langsung untuk mengamati praktik terbaik sehubungan dengan pengungkapan status HIV kepada anak, pendidikan kesehatan berbasis sekolah, serta model dukungan inovatif seperti sesi SPARK untuk kakek dan nenek (Grandparents SPARK).

Pembelajaran Penting

Salah satu pembelajaran utama dari kunjungan ini adalah pentingnya memisahkan kelompok dukungan berdasarkan usia. “Hal ini membantu petugas untuk memberikan konseling secara lebih tepat sasaran dan menciptakan ruang yang nyaman bagi anak untuk belajar dan bertanya,” ujar Ferry, anggota tim IAC.

Artikel terkait  Gender dan Islam

Selain itu, tim juga mencermati potensi penggunaan modul pengungkapan seperti “Talk Tool” baik dalam bentuk cetak maupun aplikasi. Alat ini dinilai dapat melengkapi pedoman yang telah ada di Indonesia, yang masih minim dalam hal menyediakan pendekatan praktis dan berpusat pada anak.

Mengapa Kegiatan Exchange Learning ini menjadi Penting?

Pertukaran pembelajaran lintas negara seperti ini sangat penting untuk mendorong inovasi dan adaptasi dalam konteks lokal. Melihat langsung bagaimana tantangan birokrasi dan budaya yang serupa ditangani di Afrika Selatan memberikan pengetahuan berharga dalam upaya memperkuat program penanggulangan HIV bagi anak di Indonesia.

Nisa dari IAC menyampaikan, “Kami sangat terkesan dengan kelompok SPARK untuk kakek dan nenek, yang tidak hanya mendukung proses pengungkapan tetapi juga mencakup pemberdayaan sosial dan ekonomi. Ini adalah sesuatu yang ingin kami eksplorasi lebih lanjut di Indonesia.”

Langkah Selanjutnya

Berlandaskan pada pengetahuan yang diperoleh, IAC berencana untuk melakukan advokasi kepada Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan untuk memperkuat kerja sama, terutama dalam mengintegrasikan program pendidikan HIV di sekolah. Tim IAC juga akan meninjau data demografis untuk menilai kelayakan penerapan kelompok dukungan yang disesuaikan berdasarkan usia anak dan tipe pengasuh, termasuk kakek dan nenek.

Artikel terkait  Audiensi dengan Deputi Menteri HAM, Kementerian HAM RI

Selain itu, IAC juga akan berupaya mengadaptasi alat dan materi dari program KidzAlive, seperti modul KidzAdherence dan pengungkapan, agar sesuai dengan konteks budaya dan bahasa Indonesia dalam rangka implementasi program Perempuan dan Anak dengan HIV.

 

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

On Key

Related Posts

Form Kontak/Contact Us

// Indonesia AIDS Coalition Jl. Galur Sari IV No. 33A Jakarta Timur 13120 P. (021) 857-5378 Web form powered by 123ContactForm.com | Report abuse // Indonesia AIDS

Read More »
Artikel

Forum Regional UHC

Pada tanggal 22 Maret 2018 di Jakarta, Indonesia AIDS Coalition dengan program SHIFT, telah melaksanakan sebuah forum regional yang membahas mengenai Universal Health Coverage (UHC)

Read More »

AIDS adalah Isu Pembangunan (Bagian 2)

Sambungan dari artikel sebelumnya Keempat: Peningkatan pandangan pluralisme, khususnya soal kebebasan beragama, perbedaan tafsir ataupun kritik/otokritik terhadap pandangan keagamaan. Saya akui, kelompok penggiat AIDS justru

Read More »

want more details?

Fill in your details and we'll be in touch