Baru-baru ini telah terjadi penurunan harga untuk obat terapi antiretroviral (ARV). Namun, harga yang dibayar oleh Pemerintah Indonesia masih jauh lebih tinggi dibandingkan harga global.
Mengapa?
Selain adanya beberapa faktor yang berkontribusi pada penetapan harga obat ARV (seperti; UU, regulasi, impor, dan sebagainya), Pemerintah juga memiliki kebijakan untuk menurunkan harga dan meningkatkan transparansi.
Beberapa langkah untuk menetapkan kebijakan menurunkan harga dibahas pada Policy Brief 2020 on ARV Price Reduction yang ditulis oleh Direktur Eksekutif Indonesia AIDS Coalition (IAC), Aditya Wardhana.
IAC melalui tim advokasinya, mengawal penuh pendistribusian obat ARV di Indonesia.
Kami menawarkan opsi kebijakan yang dapat dilakukan untuk menjaga agar harga obat ARV tetap pada angka stabil.
Policy Brief Menurunkan Harga Obat Anti-Retroviral di Indonesia (klik disini)
Policy Brief On ARV Price Reduction – English version (klik disini)