Cerita dari Salah Satu ODHA Pertama di Dunia

Dalam sebuah kesempatan, IAC berkesempatan ngobrol dengan rekan yang menjadi salah satu orang yang pertama yang didiagnosa terinfeksi HIV. Orang ini berkebangsaan dan bertempat tinggal di Amerika.

Beliau bercerita bahwa dirinya didiagnosa oleh dokter terinfeksi HIV pada tanggal 14 Februari 1982. Dirinya termasuk orang Amerika pertama-tama yang didiagnosa HIV (atau dulu dikenal dengan nama GRID). Sampai sekarang dia tetap sehat dan beraktifitas seperti biasa dengan menjadi aktivis HIV dan AIDS, pembicara dan penginisiasi dari program “DAB the AIDS Bear”

Dirinya bercerita, bahwa tidak ada yang berubah dengan kehidupan kesehariannya. Dia tetap sehat untuk bisa menjalani kehidupannya sehari-hari. Dia bekerja 5-6 hari seminggu. Beberapa perawatan yang dia lakukan terhadap dirinya meliputi: injeksi testosteron demi menjaga otot dalam tubuhnya akibat Wasting karena HIV, mengkonsumsi makanan tinggi protein, diet rendah karbohidrat. Dia juga tidak minum alkohol, merokok dan menggunakan narkotika. Dia juga selalu patuh meminum obat-obatnya termasuk ARV dan mencoba untuk selalu bersikap positif dalam hidup.

Beliau bercerita bahwa sebelum obat yang benar-benar bekerja (ARV) keluar pada tahun 1995, dia dalam kondisi sangat sakit dan tingkat kekebalan tubuhnya hampir 0 dengan CD4 berjumlah 4. Dia mengatakan bahwa dia beruntung bisa hidup lebih lama untuk mendapatkan obat yang baru tersebut (ARV) dan dia ikut menjadi obyek penelitian bagi pengembangan obat ARV tersebut atas kemauannya sendiri.

Paling penting dia tekankan adalah, guna menjaga ODHA tetap sehat ODHA harus selalu bersikap positif, memakan makanan yang seimbang dan mengkonsumsi obat termasuk ARV yang memang diperlukan.

Beberapa hal yang dia kerjakan bisa dilihat di: http://www.dabtheaidsbearproject.com/ dan testimoni dirinya bisa dilihat di: http://www.youtube.com/watch?v=Mu09Npp2INo

Percakapan ini hendaknya menjadi inspirasi bagi setiap ODHA di Indonesia. Stigma bahwa dengan menjadi ODHA itu berarti kematian di depan mata harus mulai dikikis dengan berpikir dan bersikap positif. ODHA masih bisa hidup panjang. Mari kita hidup sehat.

Share this post

On Key

Related Posts

Artikel

Tata Negara

Selama ini konstitusi tafsirannya adalah UUD 45, hanya sebagai sarana distribusi kekuasaan. Pada th 99- 2003, sudah ada banyak kemajuan UU yang fungsinya sbg alat

Read More »

Cerita dari Salah Satu ODHA Pertama di Dunia

Dalam sebuah kesempatan, IAC berkesempatan ngobrol dengan rekan yang menjadi salah satu orang yang pertama yang didiagnosa terinfeksi HIV. Orang ini berkebangsaan dan bertempat tinggal di Amerika. Beliau bercerita bahwa dirinya didiagnosa oleh dokter terinfeksi HIV pada tanggal 14 Februari 1982. Dirinya termasuk orang Amerika pertama-tama yang didiagnosa HIV (atau dulu dikenal dengan nama GRID). […]

Seks, Seksual, dan Seksualitas

Seks, Seksual dan Seksualitas

Pertemuan kali ini dihadiri oleh 10 orang peserta, yang dilaksanakan; Kamis, 03 Mei 2012 di secretariat Indonesia AIDS Coalition (IAC). Seperti biasa kegiatan dimulai dengan dengan review materi minggu lalu, dengan konsep “jemuran celana dalam”. Dalam review tersebut, peserta mengemukakan beberapa hal diantaranya : Mengenal lebih dekat apa yang ada dalam diri sendiri, sejak kecil. […]

Adakah Keadilan Sosial Bagi Kelompok Rentan?

KeadilanSosial

Jum’at, 20 April 2012, pukul 13:40 WIB diskusi hari ini mengangkat isu pentingnya keadilan social bagi kelompok rentan? Acara ini dihadiri oleh 12 orang dan bertempat disekretariat Indonesia AIDS Coalition (IAC), Rawamangun, Jakarta Timur. Ini merupakan kegiatan rutin bulanan yang dilakukan oleh IAC. Kali ini membahas tentang Keadilan social bagi kelompok rentang dengan narasumber Prof. […]

Analisis Gender dalam Refleksi Cerita dan Diri

Diskusi Seksualitas

Pelatihan dibuka pada jam 13.20 WIB, Kamis, 26/4/2012 oleh Putri (fasilitator) melalui review apa saja yang telah dilakukan di Minggu sebelumnya. Setiap peserta diminta menulis pendapatnya, memaparkannya, lalu menjemurnya di “jemuran celana dalam“. Umumnya peserta menyatakan ketertarikannya atas pendapat Prof.Siti Musdah Mulia tentang: isu perkawinan sejenis, hukum perkawinan dalam Islam sebagai hal yang mubah, mitra […]

Gender dan Islam

Prof DR Siti Musdah Mulia, MA

Pertemuan kali dibuka dengan review pertemuan sebelumnya yang difasilitasi oleh Hartoyo, Kamis,19/4/2012. Ada 12 peserta diajak untuk menulis kegiatan yang sudah dilakukan kemarin di kertas metaplan berwarna kuning. Kemudian kertas-kertas tersebut kembali ditempelkan di “jemuran celana dalam“. Hasilnya umumnya peserta dapat menjelaskan perbedaan sex dan gender. Sex jenis kelamin yang secara biologis sedangkan gender peran […]

want more details?

Fill in your details and we'll be in touch